Riauaktual.com - Danrem 031/Wira Bima, Brigjen TNI Edy Aprizal Natar Nasution mengatakan, Infanteri merupakan pasukan tempur darat utama berjalan kaki yang di lengkapi persenjataan ringan, dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat.
"Seorang prajurit Infanteri harus memiliki kemampuan menembak, beladiri serta pengetahuan tentang medan dan cuaca" ujar Edy.
Sebagai seorang prajurit Infanteri, Edy Nasution ikut melaksanakan tradisi Peleton Beranting Batalyon Infanteri yaitu berjalan kaki, Rabu (20/12), dalam rangka Dirgahayu ke-69 Infanteri Putra Yudha Wastu Pramuka.
Dia menjelaskan, tahun 2017 ini Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka, di ikuti oleh 10 Peleton Inti dari Satuan Tempur dan 10 Peleton Pengantar dari Satuan Banpur.
"Kita jalan kaki start dimulai di Kota Rengat tepatnya di depan Tugu Rengat berdarah. Perjalanan Peleton Beranting di bagi menjadi 10 etape dengan jarak tempuh setiap etape nya 24-27 kilometer," sebut Edy.
Bentuk geografi jalan yang dilalui dan cuaca menjadi tantangan bagi setiap Peleton.
Namun semangat Infanteri yang sudah tertanam di dada, setiap prajurit menjadi motor utama untuk dapat menyelesaikan perjalanan Peleton Beranting.
Selain Danrem, kegiatan ini juga diikuti
Danbrig 7/RR, para kasi Rem 031/WB, para Danyonif, dan seluruh perwira Korps Infanteri dalam mengiringi Peleton terakhir yang finish di lapangan Korem 031/WB. (IG)
